SOFT
TECHNOLOGY HARD TECHNOLOGY
DALAM
KEBERAGAMAAN
Disusun untuk Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : IAD, ISD, IBD
Dosen Pengampu : Miftahurrohmah,
S.Pd , M.Sc
Disusun
Oleh:
Kelompok 4 ( B-PAI )
1. M. Rabbani (1510110049)
2. Cicik Nurul Khasanah (1510110073)
3. Nudia Fitriani (1510110074)
4. Susiana (1510110078)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
TARBIYAH / PAI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kita pasti sering mendengar kata
Teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Kata Teknologi biasanya diasosiasikan
sebagai suatu alat elektronik atau suatu sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia
diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik
terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk
berinteraksi secara bebas dalam skala global. Teknologi juga telah membantu
memperbaiki ekonomi masyarakat.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang dimaksud teknologi keberagamaan ?
2.
Bagaimanakah keterkaitan ilmu pengetahuan dengan teknologi ?
3. Apa Hubungan Tentang manusia,IPTEK dan Agama?
4.
Apa sajakah dampak soft technology dan hard technology dalam
keberagamaan ?
5.
Apa sajakah manfaat tekhnologi dari sudut pandang Islam ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui tentang teknologi keberamaan.
2.
Untuk mengetahui keterkaitan ilmu pengetahuan dengan teknologi.
3.
Untuk mengetahui Hubungan Tentang manusia,IPTEK dan Agama.
4.
Untuk mengetahui dampak soft technology dan hard technology dalam
keberagamaan.
5.
Untuk mengetahui manfaat tekhnologi dari sudut pandang Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Tekhnologi Keberagamaan
1.
Teknologi
Menurut Dennis Gauled Teknologi adalah bagian dari ilmu terapan yang menunjukkan pada
aplikasi sistematika atas rasionalitas manusia untuk mengatasi problem
kemanusiaan.
Jadi yang menghasilkan
teknologi yaitu ilmu terapan,sedangkan ilmu murni tidak bisa menghasilkan
teknologi, tetapi teknologi yang dapat menghasilkan ilmu murni. Ilmu Murni Ilmu Terapan Teknologi
Contoh: Pesawat olak alik yang
terbang keluar angkasa dan memperoleh pengetahuaan.
Aplikasi
sistematis,rasionalitas bisa ditangkap oleh mata untuk mengatasi problem
kemanusiaan ,bukan hanya manusia tetapi juga yang ada disekitar manusia.Seperti
berinteraksi dengan hewan dan berhubungan dengan alam.
Teknologi dibagi menjadi
2,yaitu:
1.
Perangkat Lunak/soft technology
Software adalah program
komputer yang isi intruksinya dapat diubah dengan mudah. Software pada umumnya
digunakan untuk mengontrol perangkat keras (yang sering disebut device driver),
melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan Software yang lain dan lebih
mendasar (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.
Software dibedakan menjadi
beberapa macam, diantaranya :
1. Sistem Operasi (Operating System)
2. Program Aplikasi (Aplication Program)
3. Bahasa Pemrograman (Programing Language)
2. Perangkat Keras/hard technology
Perangkat keras adalah:suatu
media yang membantu kita dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat terlihat dan
bisa kita pegang.
Seperti:Komputer,ponsel,tablet,dan
lain-lain
2. Teknologi
Keberagamaan
Teknologi keberagamaan adalah
salah satu ilmu yang menyangkut prinsip ilmu pengetahuaan yang rasional dan
sistematis tentang langkah-langkah operasional yang menyangkut seperangkat
metode rasional untuk mewujudkan suatu gejala keberagamaan.Contoh:ilmu tentang cara beribadah.
Teknik keberagamaan adalah prosedur pemberdayaan hubungan sifat dasar antara
dua atau lebih unsur keberagamaan .Unsur dalam keberagamaan ada orang,ada yang
disembah ada tempatnya, ada adatnya dll.[1]
Teknologi keberagamaan artinya,jika diukur
dari konteks kehidupan umat yang dihadapi,paradigma normatif dan filosofis
memang memiliki kekuatan pemacahan masalah.Akan tetapi,jika diukur dari bentuk
kebutuhan umat dimasa modern,atau khususnya di indonesia sekarang ini,paradigma
tersebut tidak cukup efektif mampu menyelesaikan masalah.Meminjam konsep Thomas
S.Kuhn,perkembangan Ilmu Agama Islam,masa kini,berada pada tahap anomal.Jika
perkembangan keilmuan memang diarahkan untuk mampu menyelesaikan masalah umat,maka
yang diperlukan adalah sifat paradigma yang memiliki relevansi produktif untuk
memecahkan masalah.Seperti telah
diuraikan di depan,sifat masalah yang dihadapi oleh umat Islam Indonesia adalah
kenyataan praktis dalam keseharian masyarakat yang tidak seperti diharapkan
oleh ajaran islam.paradigma keilmuan yang sekarang ditunggu adalah paradigma
terapan
Jika
ini adalah wujud dan bentuk permasalahan yang dihadapi umat,maka pokok bahasan
yang seharusnya disepakati dan kemudian dipedomi oleh para Ilmuan Islam,bukan
bagaimana seharusnya,atau bagaimana konsep pemikiranya,melainkan bagaimana
melakukan atau mewujudkannya.Pokok bahasan ilmu,bukan norma atau
pemikiran,melainkan pemecahan praktis.Oleh karena itu,untuk menanggulangi
korupsi,kolusi,nepotisme,menurutnya supremasi hukum,kecenderungan menjarah
kekayaan orang lain dan lain-lain kemunkaran,bukan hanya pengajian untuk
menjelaskan hukumnya,atau renungan untuk merumuskan konsep
filosofinya,melainkan cara beragama secara teknis,sehingga dapat memecahkan
masalah secara konkret.Kebutuhan seperti ini hanya dapat dipenuhi oleh
paradigma terapan yang memang berada pada cakupan praksis kehidupaan.[2]
Analisis ini menyampaikan pada
paradigma,bukan hanya normative,bukan pula filosofis,melainkan paradigma
terapan,yang mendasari ilmu-ilmu praktis(practical sciences).Argumentasi,metode
dan system dalam ilmu praktis memang sama dengan ilmu teoritis.Akan
tetapi,pokok bahasan yang menjadi objek kajian adalah sesuatu yang baru akan
dihasilkan.Dengan demikian,perbedaan antara dua ilmu diatas tidak terletak pada
obyek materia tetapi pada formanya.Tujuan yang akan dicapai juga berlainan. Pada
ilmu praktis,tujuan yang akan dicapai adalah maksud atau rumusan pemikiran yang
memang akan dihasilkan melalui proses atau cara-cara tertentu.
Terminologi
ini berasal dari kata dasar “techne”yang berarti seperakat prinsip atau
cara rasional,dipakai dalam proses menghasilkan atau melaksanakan sesuatu
benda.Ilmu tentang cara-cara rasional ini disebut teknologi yang berasal dari
akar kata”techne”dan “logos”dengan pengertian yang menunjuk pada
ilmu.
Paradigma
terapan ini juga melahirkan cara-cara rasional yamg merumuskan bentuk konkret
prosedur pembentuk peilaku.Dengan demikian,cara-cara rasional yang merupakan
penajaman petunjuk dalam al-Qur’an dan sunnah,kemudian berubah menjadi teori
ilmiah dengan wujud teknik ini,melahirkan teknologi keberagamaan.Sebagai satu
teknik,ia sama dengan lainya.Perbedaan pokok hanya terletak pada bidang
kegiatannya karena hanya berada dalam lingkup mewujudkan keberagamaan menurut
ajaran islam.
Teknologi
keberagamaan,seperti telah diuraikan di atas ini,mengantar pada simpulan bahwa umat Islam berpeluang memiliki teknik –
teknik efektif untuk memecahkan masalah nasional.Unsur dasar
korupsi,kolusi,menurut supremasi hokum,penjarahan,kecenderungan konflik dan
perbuatan munkar sejenisnya adalah penyimpangan kualitas
keberagamaan.Pemberdayaan agama sebagai jalan keluar pemecahan dilakukan dengan
melalui prosedur yang sesui dengan karakter lingkup keberagamaan itu sendiri.[3]
2.
Keterkaitan Ilmu Pengetahuan dengan Tekhnologi
Ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
saudara kembar yang sulit dipisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kehidupan
insani.ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa”dan teknologi untuk
mengetahui “bagaimana”.ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan(body
knowledge),dan teknologi sebagai “seni”yang berhubungan dengan proses
produksi,berkaitan dalam suatu system saling berinteraksi.teknologi adalah
penerapan ilmu pengetahuan di dalamnya.[4]Teknologi ditemukan untuk
menambah prinsip-prinsip atau teori-teori.Nilai-nilai dalam teknologi:
1. Rasionalitas (Dapat ditangkap oleh akal).
2. Efisiensi (Praktis dan efektif)
3. jarak dengan objek
4. Mengendalikan hidup manusia
karena teknologi hasil budidaya manusia.
3. Teknologi Pemikiran dan Hubungan
Tentang manusia,IPTEK dan Agama
Beberapa sistem pendekatan tentang ilmu
pengetahuan:
1. Pendekatan Konflik
Orang materialisme berpendapat bahwa agama adalah musuh sains.Agama adalah
virus candu masyarakat .Mereka berpendapat seperti itu karena di dalam agama
ada konsep imandan menurut mereka iman tidak dapat dijelaskan secara
ilmiah.Tokohnya yaitu Richrd Dawkin,Peter Ateins,Carl Sagan.
2. Pendekatan Independensi
Menyadari bahwa metedologi yang digunakan oleh sains itu berbeda,mereka.Karena
mereka bependapat bahwa agama dan sain tidak dapat bersatu agama
menggunakan hati dan sains menggunakan akal / rasio.Wilayah agama berbeda
dengan wilayah sains,oleh karena itu agama dan sains harus dipisahkan agar
tidak menimbulkan konflik.
3.
Pendekatan Dialogis
4.
Pendekatan integrative
5.
Pendekatan kontras
6.
Pendekatan kontak
7.
Pendekatan konfirmasi
8.
Dampak Soft Technology dan Hard Technology dalam
Keberagamaan
Berikut ini contoh-contoh
soft technology dan hubungannya dengan keberagamaan :
1.
Facebook
Facebook memang sebuah fenomena tersendiri dizaman
sekarang ini. Melejitnya jumlah pengguna facebook di Indonesia ini ternyata
menarik perhatian para ulama dan kyai dinegeri ini.Setidaknya sekitar 700 ulama
se Jawa Timur sempat berkumpul untuk membahas hukum penggunaan facebook.
Rupanya paranan tokoh Islam sedikit khawatir bahwa meluasnya jejaring sosial
tersebut juga dapat berdampak negatif. Misalnya mereka takut kalau digunakan
untuk transaksi negatif seperti teks terselubung. Padahal sebenarnya facebook
nyaris mempunyai kemiripan dengan berbagai media elektronik lain seperti,
televisi, radio, telepon serta internet. Semua itu pada dasarnya bebas nilai,
kecuali setelah diisi dengan berbagai konten. Kalau kontennya bermuatan
positif, tentu hukumnya halal, sebaliknya kalau kontennya bermuatan negative,
tentu hukumnya akan menjadi haram.
Dengan fenomena facebook, banyak pihak yang merasa
keberadaannya mengkhawatirkan karena adanya penyalahgunaan. Diantaranya untuk
bergunjing, bergosip, berhasad, atau juga untuk bermesum-ria. Dan beberapa
kasus, memang hal itu benar terjadi. Tapi bukan berarti semua pengguna facebook
melakukan kemaksiatan dan kemungkaran seperti yang disebutkan.
Facebook juga bisa bermanfaat bagi agama. Misalnya untuk sarana dakwah
dan sebagai wadah silaturrahmi.
Berikut contoh-contoh hard technology dan
hubungannya dengan keberagamaan:
1.
Handphone ( HP )
Para era modern
ini, siapa yang tidak mengenal handphone, hampir semua kalangan mempunyai
handphone, dari mulai anak kecil sampai orang dewasa. Hal tersebut karena
handphone sudah familiar dimasyarakat luas, sehingga komunikasi lebih gampang
dan mudah.
Dampak negatif
handphone dalam keberagamaan yaitu
1
waktu akan terbuang sia-sia, menyimpan video porno, serta
2
rawan akan penipuan, karena tekhnologi komunikasi lebih mudah.
2.
Televisi
Televisi adalah
alat untuk mengaplikasikan suara dan gambar dengan perantara aliran listrik.
Walaupun pada asalnya televisi ( secara dzat ) itu dibolehkan, namun yang lebih
penting untuk dikaji adalah hukum penggunaan televisi dizaman kita sekarang
ini. Apabila televisi tersebut digunakan untuk perkara yang bermanfaat, seperti
penyebaran ilmu agama yang shohih, informasi tentang ilmu pengetahuan, maka
hukumnya adalah diperbolehkan. Akan tetapi apabila televisi tersebut digunakan
untuk penyebaran syi’ar-syi’ar kekafiran, kemaksiatan, dan segala sesuatu yang
menyelisihi syariat maka tidak diragukan lagi bahwa hukumnya berubah menjadi
sesuatu yang dilarang. Dengan demikian hukum televisi tergantung dari
pemakaiannya. Berdasarkan realita, penggunaan televise dewasa ini adalah untuk
menyebarkan kemaksiatan serta perkara-perkara yang melalaikan dari agama Allah
SWT, walaupun tidak dipungkiri ada manfaat yang bisa diambil dari adanya
televisi. Dampak negatif televisi dalam keberagamaan yakni
1.
tersebarnya gaya hidup materialistis
2.
kehancuran akhlak, menyia-nyiakan waktu
3.
serta hilang atau redupnya aqidah islam yang agung.[5]
9.
Manfaat Teknologi dari sudut pandang Islam
Pengembangan teknologi memerlukan usaha secara
sungguh sungguh, baik dalam bentuk
penemuan sains sebagai basisnya, maupun penerapan dan pengembangan sains
tersebut dalam bentuk teknologi. Usaha pengembangan teknologi tersebut
dilakukan karena diyakini memiliki manfaat yang dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Di antara manfaat‑manfaat
teknologi tersebut adalah :
a.
Memperoleh Kemudahan
Kemampuan fisik manusia untuk
meraih berbagai kebutuhan hidup sangat terbatas. Pandangan mata, pendengaran
telinga manusia terbatas, begitu pula kekuatan dan keterampilan tangan dan
kakinya. Kemampuan fisik manusia itu tidak sebanding dengan kebutuhan yang
diinginkan. Tetapi manusia sebagai khalifah Allah diberikan kemampuan akal‑pikiran untuk memanfaatkannya
menemukan cara‑cara yang tepat dan efektif guna meraih kebutuhan hidup yang tidak
mungkin dicapai melalui kemampuan fisik semata. Akal‑pikiran manusia mampu
mendayagunakan segala yang Allah ciptakan di bumi ini.
b.
. Mengenal dan Mengagungkan Allah
Apabila manusia mampu
menghayati akan makna sains dan teknologi yang dikembangkannya, bahwa sernua
itu bukan semata‑mata karena faktor diri pribadi manusia, tetapi ada faktor
lain di luar dirinya, maka manusia akan memperoleh jalan untuk mengenal sesuatu
yang lain di luar dirinya itu, yaitu Yang Maha Agung, Yang Maha Kuasa, dan Yang
Maha Bijaksana, yaitu Allah SWT.
Semakin luas dan dalam
pengetahuan manusia akan rahasia alam ini, maka semakin dekat manusia untuk
mengenal Pencipta alam ini, yaitu Allah, Sang Khalik. Ketika manusia
mengembangkan teknologi pesawat udara, Allah telah memberikan contoh bagaimana
burung bisa terbang di angkasa dengan stabil, mampu mempertahankan keseimbangan
tanpa takut jatuh, dan lain sebagainya..
c.
Memperoleh Kesenangan dan
Kebahagiaan Hidup
Kemudahan‑kemudahan yang diperoleh manusia melalui pemanfaatan teknologi
membuat manusia dapat memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup serta tetap
dalam koridor kesenangan dan kebahagiaan yang halal, yang diridhai Allah.
d.
Meningkatkan Kemampuan
Memanfaatkan Kekayaan Alam
Tanggung jawab manusia adalah
tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.Tuhan yang telah menciptakan
manusia ke dunia ini.Manusia diberi
tugas oleh Tuhan untuk menjadi kholifah di dunia,untuk mengatur alah semesta
supaya tetap baik,harmonis dan dapat di manfaatkan.[6]
Teknologi meningkatkan
kemampuan manusia melakukan eksplorasi kekayaan alam tersebut secara optimal.Eksplorasi
kekayaan alam diingatkan oleh Allah agar jangan sampai tak terkontrol sehingga
berubah menjadi eksploitasi alam, yang mengakibatkan kerusakan alam,
terganggunya keseimbangan lingkungan, karena justru akan mengakibatkan
timbulnya malapetaka bagi manusia, seperti banjir, pencemaran lingkungan,
,dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi keberagamaan adalah
salah satu ilmu yang menyangkut prinsip ilmu pengetahuaan yang rasional dan
sistematis tentang langkah-langkah operasional yang menyangkut seperangkat
metode rasional untuk mewujudkan suatu gejala keberagamaan.
Teknologi ditemukan untuk
menambah prinsip-prinsip atau teori-teori.Nilai-nilai dalam teknologi antara
lain : Rasionalitas (Dapat ditangkap oleh akal),Efisiensi (Praktis dan
efektif), jarak dengan objek ,Mengendalikan hidup manusia
karena teknologi hasil budidaya manusia.
Hubungan tentang manusia,IPTEK dan agama
melalui beberapa system pendekatan antara lain: Pendekatan konflik
dan Pendekatan Independensi.Serta Dampak Hard Technology dan Soft Tecnology
dalam keberagamaan berbagai macam baik berdampak positif maupun berdampak
negative.
Usaha
pengembangan teknologi tersebut dilakukan karena diyakini memiliki manfaat yang
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Di antara manfaat‑manfaat
teknologi tersebut adalah memperoleh kemudahan, mengenal dan mengagungkan Allah,memperoleh
kesenangan dan kebahagiaan hidup, meningkatkan kemampuan memanfaatkan kekayaan alam.
DAFTAR PUSTAKA
Cahdueso.blogspot.co.id/2015/03/iadisdibd.html
Kadir muslim A,ilmu islam terapan,Pustaka
pelajar,
Soelman m.munandar,ilmu social dasar,PT
eresco,1989
Widagdko Djoko,dkk,ilmu budaya dasar,Bumi Aksara,1991
[1] Cahdueso.blogspot.co.id/2015/03/iadisdibd.html di akses pada
tanggal 3 Oktober 2015, pukul 12.25 WIB.
[5] Abdun Nafi dkk ( http://blogspot.com > Beranda > Ilmu Pengetahuan Umum ) diakses pada tanggal 3
Oktober 2015, pukul 12.25 WIB.